STV Triangle

Memasuki era dimana generasi Z dan Alpha lahir, ilmu marketing semakin mengalami kemajuan. Beberapa pakar marketing selalu meng-update teori-teorinya agar lebih menyelesaikan masalah yang ada dalam lanskap bisnis saat ini. Karena ini adalah posting-an pertama saya, mari kita mulai belajar marketing dari yang menurut saya ini adalah dasarnya, yaitu STV Triangle (teori dari bapak Hermawan Kartajaya). Yuk langsung saja!



STV Triangle


1. Segmentation 
Dalam menentukan segmentasi, sebaiknya menggunakan 5 elemen sebegai berikut. Pertama, measureable yang artinya segmentasi harus dapat diukur dan dibuatkan profil. Kedua, substantial  yang artinya segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan. Ketiga, accessible yang artinya segmen pasar harus dapat diakses dan dilayani secara efektif. Keempat, differential yaitu segmen dapat merespon secara berbeda terhadap bauran pemasaran yang berbeda. Kelima, actionable yang artinya benar-benar harus dapat melayani segmen pasar dengan sigap.

2. Targeting
Kata kunci disini bukanlah hanya targeting  tetapi mendapatkan confirmation. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam confirmation. Pertama, kesesuaian purpose, values, dan identity. Kedua, sebaiknya menggunakan pendekatan horizonal yaitu dengan berinteraksi, bekerjasama, dan akhirnya berkolaborasi. Ketiga, upayakan agar dapat diterima keberadaannya. Hal yang kemungkinan didapatkan adalah saran dan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan dimasa mendatang.

3. Positioning
Dalam pendekatan horizontal, positioning dapat dilakukan dengan cara meminta clarification yang apakah kita benar-benar dapat diterima sebagai teman. Setelah klarifikasi, kita dapat menjelaskan siapa diri kita dan apa tujuan kita kepada target pasar. Dapat dikatakan juga bahwa positioning adalah janji perusahaan kepada target pasar.

4.  Differentiation
Ada 3 hal penting dalan diferensiasi., yaitu content, context, dan  insfrastructure. Content merupaan solusi yang ditawarkan oleh perusahaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi target pasar. Context  adalah bagaimana perusahaan menawarkan content pada target pasar. Terakhir insfrastructure berperan sebagai enabler untuk merealisasikan konteks dan konten yaitu mulai dari SDM, teknologi, kapasitas, dan berbagai hal sejenisnya.

5. Marketing-MIX
Mari kita definisikan marketing-mix sebagai proses mengintegrasian penawaran dan akses perusahaan. Penawaran dalam konteks ini terdiri atas product and price. Sementara akses terdiri dari place and promotion.

6. Selling
Agar mudah dipahami, mari kita menyederhanakan Selling dengan STAR. S artinya Satukan kata dengan perbuatan, T artinya tambahkan kejutan bagi pelanggan, A yaitu ajari pelanggan untuk tumbuh, dan R adalah Rawat pertemanan untuk jualan.

7. Brand
Target pasar lebih menerima merek yang memiliki karakter jelas dan apa adanya. Kejujuran jauh lebih dihargai dibanding pencitraan di era seperti ini. Pelanggan bahkan masih dapat memaklumi kesalahan asalkan perusahaan mau mengakui kesalahan apa adanya dan segera memperbaiki dibanding dengan menutup-nutupi atau membohongi pelanggan.

8. Service (RATER)
R (Reability) diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menyampaikan service sesuai dengan yang dijanjikan. A (Accurance) yaitu pengetahuan dan keramahan pemberi layanan dan kemampuan untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan. T (Tangiables) yaitu fasilitas fisik seperti peralatan sampai dengan penampilan staff. E (Empathy) merupakan hal yang bermodal ketulusan hati. R (Responsiveness) yaitu merupakan ketepatan waktu.

9. Process
Ada 3 hal penting dalam proses yaitu, Quality, Cost, Deleviry. Kualitas sesuai dengan apa yang dijajikan kepada konsumen, biaya yang dikeluarkan konsumen sesuai dengan value yang didapatkan, dan pengiriman tepat waktu.

Iyak, mungkin singkat begitu saja ya guys agar lebih semangat membacanya. 
Semangat belajar. 
SALAM MARKETING!




Referensi buku "Marketing in Challenging Times"  by Hermawan Kartajaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Three Tiers of Noncustomers

The Three-way Intersection